Sinopsis
Di Yogyakarta yang hangat, Alya Widyaningrum hidup tenang sebagai pekerja sosial. Ia bertunangan dengan Nara Kusuma Atmaja, arsitek penuh empati yang selalu menjadi rumah baginya. Namun, ketenangan itu runtuh saat Fajar Ramadhan—cinta lamanya yang hilang tanpa kabar tujuh tahun lalu—tiba-tiba kembali. Pertemuan di perpustakaan UGM membuka kembali luka dan rindu yang tak pernah sembuh. Fajar, kini jurnalis investigasi, membawa rahasia besar: ia dan Alya ternyata saudara tiri. Fakta itu menjadikan cinta mereka mustahil, sekaligus menjelaskan kepergiannya dahulu. Alya pun goyah, terombang-ambing antara masa lalu dan masa depan. Dalam perjalanan ke desa masa kecilnya, Alya menemukan makna baru tentang cinta, kehilangan, dan penerimaan. Ia belajar bahwa mencintai orang lain tak berarti apa-apa tanpa mencintai diri sendiri. Pada akhirnya, Alya memilih kembali pada Nara—bukan sekadar karena kesetiaan, tetapi karena ia sadar, rumah sejati adalah hati yang tetap tinggal meski badai datang.