Sinopsis
Aisyah Nabila menikah dengan Fattah Rafi, pria yang baru dikenalnya seminggu sebelumnya—bukan karena cinta, melainkan desakan keluarga. Aisyah, yang terluka oleh masa lalu, menerima pernikahan itu dengan pasrah, sementara Fattah menuruti harapan ibunya tanpa harapan romantis. Hari-hari mereka berjalan kaku dan hening, dipenuhi jarak dan ketidakpastian. Namun, sebuah perjalanan dinas ke Semarang mengubah segalanya. Dalam perjalanan itu, mereka mulai berbicara dan menemukan kenyamanan yang tak disangka. Fattah mulai mencintai Aisyah dengan tulus, sedangkan Aisyah perlahan belajar percaya lagi. Saat Aisyah jatuh sakit, perhatian Fattah membuka hatinya sepenuhnya. Mereka belajar mencintai lewat hal-hal sederhana—secangkir teh, doa malam, dan penerimaan tanpa syarat. Pada akhirnya, Fattah melamar Aisyah untuk kedua kalinya, kali ini karena cinta sejati. Pernikahan mereka bukan lagi kewajiban, melainkan rumah tempat dua hati tumbuh dan saling memilih setiap hari.